Karimun, Poroaterkini.com – Geografis Kabupaten Karimun yang didominasi wilayah perairan, membuat jasa pengiriman logistik dari penyedia bisnis ekspedisi semakin eksis.
Barang-barang paket logistik yang biasa diangkut menggunakan kapal-kapal kayu bahkan bisa sandar dalam setiap harinya.
Aktivitas ini hilir-mudik. Di mana keberangkatan kapal logistik itu berasal dari wilayah Tanjung Riau, Batam, menuju kawasan, Kam Kong, Meral, Kabupaten Karimun.
Pelabuhan tikus menjadi akses utama yang biasa digunakan mereka pebisnis jasa angkutan logistik tersebut.
Berbagai logistik yang diangkut seperti halnya barang habis pakai, baik produk kebutuhan rumah tangga, material, hingga barang lainnya.
Mengingat jalur yang digunakan berada pada pelabuhan tidak resmi, hal ini menjadikan adanya potensi muatan barang-barang ilegal.
“Ini yang menjadi pekerjaan penting bagi otoritas terkait untuk bagaimana bisa mengawasinya,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, berbagai modus yang digunakan para pebisnis ini akan semakin kompleks. Sehingga menjadi tantangan bagi pihak terkait.
“Modusnya akan menyelesaikan, sepanjang aman dari pemeriksaan. Mereka akan lakukan secara terus menerus,” jelasnya.
Untuk itu, ia meminta agar otoritas terkait saling bekerja sama untuk mengawasi aktivitas bongkar muat barang paket ekspedisi yang beroperasi di wilayah Karimun.
“Jangan sampai banyak pelabuhan tidak resmi bisa dimanfaatkan oknum-oknum tertentu,” tutupnya.
Tidak ada komentar