Karimun, Porosterkini.com – Aktivitas bongkar muatan barang kapal ekspedisi di kawasan Kolong, Karimun, atau pelabuhan belakang Tiramisu, tampak leluasa karena tidak adanya pengawasan dari petugas terkait.
Kapal kayu dengan bobot puluhan ton itu tampak membawa berbagai jenis barang yang diduga berasal dari wilayah Batam.
“Mereka rutin bongkar di situ, barang-barang yang dibawa juga beragam, kadang ada perabotan dan lain sebagainya,” ungkap seorang sumber.
Karena Batam adalah daerah FTZ, ini yang kemudian dikhawatirkan terjadinya pelanggaran terhadap regulasi atau aturan keluar masuknya barang-barang logistik.
“Takutnya ini jadi celah mereka untuk menyelundupkan barang ilegal, kita tidak tau juga,” katanya.
Apalagi, kata dia, jika barang-barang yang diangkut di atas kapal tersebut tidak terjamah oleh pemeriksaan petugas.
“Barang muatan ditutup terpal, tidak semua terlihat apa isinya. Maka petugas yang punya wewenang untuk itu,” ungkap dia.*
Tidak ada komentar